Thursday, October 8, 2015

RELAKSASI ATURAN OJK: Otoritas Dorong Pembentukan Konsorsium Pembiayaan Ekspor

RELAKSASI ATURAN OJK: Otoritas Dorong Pembentukan Konsorsium Pembiayaan Ekspor

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam rangka menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional dan dalam rangka peningkatan supply valuta asing di sektor jasa keuangan.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan OJK yakni pembentukan konsorsium pembiayaan industri berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif serta usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan otoritas keuangan bersama-sama dengan Kementerian Keuangan dan Badan Ekonomi Kreatif mendorong pembentukan konsorsium industri pembiayaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) .

Pembentukan konsorsium tersebut untuk memberikan pembiayaan di sektor industri kreatif, beorientasi ekspor dan UMKMK yang mendapatkan program penjaminan dari perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (ASIPPINDO).

Kebijakan ini, lanjutnya, merupakan sinergi Industri Keuangan Non Bank atau IKNB yang diharapkan akan mengakselerasi pembiayaan yang berorientasi ekspor, ekonomi kreatif dan UMKMK.

"Potensi tambahan pembiayaan dari mekanisme ini senilai Rp5 triliun hingga Rp10 triliun," dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (7/10/2015). (Baca juga: Kursus Ekspor-Impor Terpadu)

Muliaman menuturkan berdasarkan data dari Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Kreatif 2015 sampai dengan 2019, ekonomi Kreatif ini menyumbang sekitar 7,5% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan kontribusi terhadap ekspor nasional sebesar 5,7%.

Sementara itu, kontribusi ekonomi kreatif dalam pertumbuhan penciptaan lapangan kerja baru yakni sebesar 2% atau sekitar 250.000 lapangan kerja baru per tahun.

"Dengan inisiatif ini diharapkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional dan penciptaan lapangan kerja baru akan semakin meningkat," tutur Muliaman.

Link Berita: Klik Disini

Wednesday, September 30, 2015

Mentan Lepas Ekspor Kacang Hijau 60 Ribu Ton ke Filipina dan Tiongkok

Mentan Lepas Ekspor Kacang Hijau 60 Ribu Ton ke Filipina dan Tiongkok

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melepas ekspor kacang hijau sebanyak 60 ribu ton yang diproduksi  CV. Hasil Tani Sejahtera di Gresik, Rabu (30/9/2015).

Mentan mengatakan upaya mengekspor kacang hijau tersebut merupakan bentuk kontribusi sektor pertanian di tengah pelemahan rupiah saat ini.
Sebab disaat perekonomian Indonesia sedang melemah, di satu sisi Indonesia masih bisa mengekspor. Sejauh ini pelemahan perekonomian Indonesia tidak begitu berdampak pada petani.

"Ekspor kacang hijau secara nasional mencapai 60 ribu ton. Ini naik sekitar 20 persen. Ini yang harus kita syukuri. Meskipun ada pelemahan ekonomi, namun hal ini tidak berdampak pada perekonomian kita," kata Mentan.

Sementara itu, Direktur CV. Hasil Tani Sejahtera Sumanto mengungkapkan pabriknya tidak mengimpor kacang hijau selama dua tahun.
Namun selama dua tahun tersebut, justru melakukan ekspor kacang hijau.
Menurutnya kualitas kacang hijau di pabriknya lebih bagus dari luar negeri.

"Selama dua tahun ini kami tidak melakukan impor, kami malah mengekspor. Memang lima tahun sebelumnya kami terus melakukan ekspor. Kemudian, Kualitas kacang hijau kami sama kayak luar negeri. Bahkan kualitasnya lebih bagus dari Myanmar," ujar Sumanto kepada wartawan saat ditemui di pabriknya. (Baca juga: Kursus Ekspor-Impor Terpadu)

Adapun kacang hijau yang siap diekspor ke Filipina dan Tiongkok oleh CV Hasil Tani Sejahtera yakni sebanyak 3.000 ton. Sedangkan untuk tahun ini bisa mengekspor kacang hijau sekitar 5.000 ton per tahun.

"Kita akan ekspor ke Filipina dan Tiongkok. Kalau ekspor tahun ini kita bisa mengekspor sekitar 3.000 hingga 5000 ton per tahun," jelas Sumanto.

Link Berita: Klik Disini

Saturday, September 26, 2015

IMPLEMENTASI MEA: Dunia Pendidikan Perlu Sadar Sertifikasi

IMPLEMENTASI MEA: Dunia Pendidikan Perlu Sadar Sertifikasi

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia pendidikan diminta untuk lebih peka dalam memandang arah pasar kerja di masa depan, dengan mulai melakukan uji kompetensi untuk memperoleh sertifikasi.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan kepemilikan sertifikasi sangat penting bagi lulusan sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi untuk memudahkan pencarian pasar kerja.

"Dalam globalisasi, lulusan pelajar maupun alumni perguruan tinggi dituntut melengkapi diri dengan sertifikasi kompetensi kerja agar mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain," katanya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (25/9/2015). (Baca juga: Lembaga Sertifikasi Kompetensi Ekspor-Impor)

Hanif mengatakan dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, mobilitas pasar kerja di kawasan Asean akan semakin terbuka dan bebas. Hal ini akan berdampak terbukanya peluang sekaligus persaingan kerja yang semakin ketat antarnegara-negara di Asia Tenggara.

"Orientasi kebutuhan tenaga kerja saat ini sudah bergeser dari gelar akademis ke kompetensi kerja," imbuhnya. (Baca juga: Kursus Ekspor-Impor Terpadu)

Hanif menambahkan seiring pelaksanaan MEA kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pemintaan pasar kerja industri masih sangat banyak. Oleh karena itu harus dipersiapkan calon tenaga kerja yang siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara Asean lainnya.

Tuesday, September 22, 2015

Perbaiki Ekonomi, Pengusaha Diminta Genjot Ekspor

Perbaiki Ekonomi, Pengusaha Diminta Genjot Ekspor

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta pengusaha meningkatkan ekspornya, untuk membantu upaya perbaikan ekonomi nasional yang selama ini dilaksanakan.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, mengatakan ekspor merupakan cara yang paling efektif untuk memperbaiki perekonomian nasional. Cara tersebut merupakan jalan yang paling menguntungkan untuk mendapatkan devisa.

“Dalam situasi seperti ini, yang paling tinggi nilainya adalah ekspor, dan itu hanya bisa dilakukan oleh pengusaha. Ekspor adalah cara yang paling tepat dan menguntungkan untuk memperoleh devisa,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (18/9/2015). (Baca juga: Kursus Ahli Kepabeanan)

Darmin menuturkan peningkatan ekspor itu akan dibarengi oleh upaya untuk menarik investor yang ingin menanamkan modalnya di dalam negeri oleh pemerintah. Dengan begitu, perbaikan ekonomi dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Menurutnya, industri manufaktur paling diuntungkan oleh pelambatan perekonomian yang terjadi saat ini. Pasalnya, harga komoditas perkebunan dan pertambangan anjlok, karena sepinya permintaan.

“Sayangnya sektor manufaktur ini yang tidak berkembang di dalam negeri dalam 10 tahun terakhir. Ada sih yang menikmati, tapi tidak banyak,” ujarnya.(Baca juga: Kursus Ekspor-Impor Terpadu)

Sebelumnya, pemerintah telah menyelesaikan pembahasan terhadap 31 perubahan berbagai macam peraturan, yang meliputi satu Instruksi Presiden (Inpres), tiga Peraturan Presiden (Perpres), delapan Peraturan Pemerintah (PP), 17 Peraturan Menteri (Permen) dari berbagai kementrian, serta dua aturan lainnya.

Salah satu peraturan pemerintah yang mengalami perubahan adalah PP No. 32/2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat (TPB), untuk mendekatkan jarak antara pelaku usaha dengan bahan baku di dalam negeri, sehingga harga bahan baku dapat lebih murah dan harga produksi juga menjadi lebih rendah.

Monday, September 21, 2015

Lowongan Kerja Staff Import PT. Ometraco Arya Samanta

Lowongan Kerja Staff Import PT. Ometraco Arya Samanta

PT. Ometraco Arya Samanta (OAS) adalah perusahaan yang bergerak di bisnis perdagangan dan kontrakting, dengan berfokus untuk mewakili perusahaan perusahaan besar berskala internasional dengan bertindak sebagai agen atau mitra dalam mensuplai barang, peralatan industri, mesin berpresisi tinggi, mesin-mesin yang mendukung kegiatan bisnis, hospitality dan sistem management penjualan (www.ometraco.co.id)

Tunjukkan keunggulan,  bakat dan  prestasi  anda  dengan bergabung dalam teamwork kami sebagai :

Staff Import
Kualifikasi:
  • Wanita/Pria, Single, usia Max. 30 tahun 
  • Pendidikan Minimal SMK / D3 Ekonomi 
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Bahasa inggris minimal pasif
  • Membuat laporan secara berkala
  • Mempunyai kemampuan administrasi
  • Memiliki  minimal  1  tahun  pengalaman  kerja,  fresh  graduate dipersilakan melamar
  • Menguasai program komputer (MS. Word, Excel, etc)

Kirimkan surat lamaran anda, CV, dan foto terbaru melalui email ke:
PT Ometraco Arya Samanta
hrd@oas.co.id & dono@oas.co.id