Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menjadikan kawasan industri terintegrasi pelabuhan yang berlokasi di Gresik, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) menjadi pusat aktivitas logistik untuk beberapa komoditas prioritas. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kegergantungan industri lokal terhadap bahan baku yang memiliki hub logistik di Singapura.
Kepala BKPM, Franky Sibarani berharap hal tersebut bisa mengurangi biaya logistik bahan baku industri sehingga biaya input produksi semakin efisien. Fasilitas sentra logistik itu, tambahnya, juga merupakan salah tujuan jangka panjang dengan dibangunnya pelabuhan JIIPE.
"Kami sedang berupaya untuk mefasilitasi kehadiran area yang didesain untuk pusat logistik di JIIPE. Dalam prosesnya, ini akan jadi semacam sistem yang bisa menarik logistik kita yang lebih aktif di Singapura. Sehingga nantinya, tak hanya daya saing industri kita yang terdorong tapi juga daya saing logistiknya," jelas Franky di Gresik, Minggu (23/8). (Baca juga: Kursus Ahli Kepabeanan)
Untuk bisa melaksanakan hal tersebut, BKPM akan melakukan diskusi dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan untuk menentukan jenis komoditas yang bisa dipusatkan di JIIPE. Namun, pelaku industri pengguna kawasan nantinya juga berhak untuk mengusulkan jenis komoditas tertentu untuk dipusatkan di JIIPE, terutama bagi kawasan industri yang berada di JIIPE tersebut.
"Kami kemarin sudah melakukan pertemuan dengan DJBC untuk membicarakan jenis komoditas apa yang dipusatkan, dan tentunya nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut. Seperti contohnya sentra komoditas kapas di Cikarang, kami juga melihat JIIPE memiliki potensi seperti hal itu," tuturnya.
Ia pun mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan rancangan perubahan Peraturan Pemerintah (PP) no. 32 tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat yang kini sedang diproses oleh Kemenkeu, di mana salah satu poin tersebut adalah semakin mendekatkan industri-industri dalam negeri dengan bahan baku asal impor dan juga mendorong penurunan biaya logistik.
"Pemerintah sangat perduli dengan logistik nasional, sehingga sebisa mungkin kawasan industri yang terintegrasi dengan infrastruktur dasar bisa mendorong daya saing industri nasional. Terlebih JIIPE nanti akan dihubungkan dengan jalur kereta api dan juga jalan tol sehingga proses penyebaran logistiknya bisa lebih merata," tutur Franky. (Baca juga: Kursus Ekspor-Impor Terpadu)
Sebagai informasi, JIIPE merupakan kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri yang dikembangkan oleh perusahaan otoritas pelabuhan pelat merah, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan juga PT AKR Corporindo dengan luas lahan sebesar 2,99 ribu hektar. Infrastruktur dasar kawasan ini diharapkan rampung 2018 sedangkan pengembangan kawasan terintegrasi secara total bisa dikerjakan selama 10 hingga 15 tahun.
Sunday, August 23, 2015
Author: Unknown
Lembaga Pendidikan Bushindo (Bushindo Training Center) Menyelenggarakan Diklat Ahli Kepabeanan (PPJK) dengan Ujian Sertifikasi Ahli Kepabeanan (PPJK) dan Diklat Ekspor-Impor dengan Uji Kompetensi Ekspor-Impor Nasional
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete