Tuesday, March 14, 2017

Lowongan Kerja: Staff Administrasi PT. Indo Tamar Sembada

Lowongan Kerja: Staff Administrasi PT. Indo Tamar Sembada


Kami perusahaan di bidang broker logistik PT. Indo Tamar Sembada sebagai pemegang website e-commerce www.kirimkirim.id, Membutuhkan segera tenaga kerja untuk menduduki sebagai:

Staff Administrasi (Karyawan Tetap)

Kualifikasi:
  • Wanita, Usia Maks 27 tahun
  • Belum Menikah
  • Lulusan SMA/D3
  • Pengalaman kerja min 2 tahun di bidang administrasi komputer & telemarketing
  • Mempunyai pengalaman kerja di bidang freight forwarding / logistik akan menjadi nilai tambah
  • Bisa berbahasa Inggris akan menjadi nilai tambah
  • Menguasai Microsoft Excel dan Word yang baik
  • Mempunyai karakter yang baik : jujur dan bisa dipercaya, bertanggung jawab, rajin, disiplin, mau belajar, memiliki inisiatif dan pro aktif

Job Description:
  1. Mengatur schedule untuk meeting dengan vendor
  2. Membuat penawaran harga kepada customer
  3. Menyusun laporan pengeluaran kantor
  4. Menjawab pertanyaan dari pihak ke 3 baik melalui telepon atau email
Kirimkan lamaran anda beserta cv ke: atanuwid@kirimkirim.id

Tuesday, November 29, 2016

Lowongan Kerja: Supervisor Customs Clearance PT. Masaji Prayasa Cargo

Lowongan Kerja: Supervisor Customs Clearance PT. Masaji Prayasa Cargo


PT. Masaji Prayasa Cargo, sebuah perusahaan Project Logistics yang tergabung di dalam Samudera Indosesia Group, membutuhkan segera 3 orang Supervisor Customs Clearance/Docs Traffic, dengan kualifikasi sebagai berikut:
  1. Laki-laki atau Wanita, usia maks. 30 tahun
  2. Pendidikan Minimal D3
  3. Memiliki Sertifikat PPJK
  4. Memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dibutuhkan, min. 1 tahun
  5. Memahami proses dokumentasi & formalitas kepabeanan
  6. Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik
  7. Bersedia ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta atau Lokasi Project sesuai kebutuhan
Surat lamaran kerja lengkap berikut dengan Curriculum Vitae terkini, dapat dikirimkan via email ke jaka.sendang@samudera.com


Thursday, November 10, 2016

RI Kaya Aneka Buah Tapi Sulit untuk Diekspor, Ini Penyebabnya

RI Kaya Aneka Buah Tapi Sulit untuk Diekspor, Ini Penyebabnya

Jakarta - Meski memiliki keanekaragaman buah yang luar biasa banyaknya, tak lantas membuat Indonesia menjadi negara eksportir buah. Bahkan, volumenya jauh lebih besar impor ketimbang ekspornya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan masalah utama rendahnya daya saing buah lokal lantaran tak adanya standarisasi perbuahan.

"Coba pergi bulan Oktober-November ke Lenteng Agung, banyak arumanis, setiap 15 meter ada tumpukan (mangga). Tapi ya hanya ditumpuk saja, nggak ada standarisasinya," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

"Kalau ditaruh di kotak kardus pasti harganya naik. Lebih bisa diperjualbelikan, bahkan ada yang lebih maju lagi, sudah ditulis tanggal matangnya kapan," tambahnnya.

Darmin kembali mencontohkan kondisi perbuahan seperti yang terjadi pada komoditas teh. Meski punya banyak kualitas teh berkualitas, namun justru standarisasinya dilakukan orang asing dan akhirnya jadi merek luar negeri.

"Kita malah kalau minum teh, ini teh apa, nggak ada rasanya. Kita nggak pernah kembangkan teh premium. Konon kabarnya orang Jepang punya merek teh premium, tapi tehnya dibeli dari Indonesia. Tapi kita sendiri nggak bisa jualnya. Kalau kopi sudah oke lah," ucap Darmin.

Sebagai langkah awal, pemerintah mengupayakan lebih banyak pameran buah sebagai infrastruktur pemasaran.

"Infrastruktur perdagangan adalah pasar, pameran adalah bagian dari pasar itu. Hal tersebut bisa berkembang kalau pasarnya berkembang," pungkas Darmin. (hns/hns)

Sumber: Detikfinance

Friday, November 4, 2016

Lowongan Kerja: Junior & Senior Customs Consultant SF Consulting

Lowongan Kerja: Junior & Senior Customs Consultant SF Consulting


SF Consulting Tax and Business Advisory is looking for dedicated young professionals to serve as a Junior Customs Consultant (JCC). At SF Consulting you will have the opportunity to grow as a professional by dealing with clients from medium-large sized companies, both national and multinational. We are a team of dynamic professionals that strive to continue developing ourselves professionally and personally. We will help you attain your full potential by providing work that pushes your limits while continually training and guiding you to improve.

Monday, September 5, 2016

Wawancara Khusus Dirut Pelindo II - Jurus Pangkas Dwell Time Tanjung Priok Agar Turun Jadi 2 Hari

Wawancara Khusus Dirut Pelindo II - Jurus Pangkas Dwell Time Tanjung Priok Agar Turun Jadi 2 Hari

Jakarta - Waktu bongkar barang hingga keluar pelabuhan (dwell time) yang memakan waktu berhari-hari, merupakan masalah klasik pelabuhan di Indonesia. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero), Elvyn G Masassya, mengatakan ada banyak faktor yang menentukan dwell time bisa menjadi lebih efektif.

Selain itu, berkurangnya dwell time menjadi salah satu faktor turunnya biaya logistik yang akan berdampak pada harga barang. Dengan semakin bertambahnya kapasitas Tanjung Priok, bagaimana strategi Pelindo mengatasi masalah dwell time?

Berikut petikan wawancara detikFinance dengan Elvyn di kantornya, Jalan Pasoso nomor I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2016).

Dwell time di Priok saat ini berapa lama?
Total sekarang, rata-rata di Priok dwell time mencapai 3,1-3,2 hari.

Berapa angka dwell time yang wajar untuk pelabuhan besar seperti Tanjung Priok?
Saya kira yang wajar itu memang 2-2,5 hari. Dan seperti yang saya utarakan, dwell time hanya salah satu elemen dalam penurunan biaya logistik. Kalaupun dwell time sudah diperbaiki, maka aspek interland-nya juga harus diperbaiki. Transportasi harus diperbaiki. Dia terintegrasi. Karena bisnis di pelabuhan, karakteristiknya atau konsepnya adalah value chain atau supply chain. Ada rantai yang berisi titik-titik tertentu dalam proses distribusi barang tadi. Dan semua titik ini harus diperbaiki.

Apa strategi yang dilakukan Pelindo untuk memangkas dwell time?
Tentu kita berupaya agar dwell time ini bisa lebih cepat. Ada tanggung jawab masing-masing, baik dari pengelola arus barang dan arus dokumen. Pelabuhan bertanggung jawab dengan pengelolaan arus barang. Bagaimana pengelolaan arus barang bisa cepat, tentu kapal-kapal bisa cepat merapat, cepat bongkar muatnya, sehingga lebih cepat keluar. (Baca juga: Diklat Ekspor-Impor)

Dalam konteks itu kami sudah membangun yang namanya Inaportnet. Ini suatu sistem informasi, sehingga ketika kapal mau masuk, kita sudah tahu kapal itu kapan akan masuk, bawa barang apa saja, berapa jumlahnya, dan nanti akan merapat di terminal yang mana. Ini adalah salah satu pembenahan yang kita lakukan, membangun sistem informasi untuk keluar masuk kapal secara lebih mudah sehingga dia lebih cepat merapat.

Kemudian setelah kapal merapat, dia harus ada proses bongkar muat. Proses bongkar muat ini harus dilakukan dengan peralatan-peralatan yang sesuai. Kalau kapalnya besar, peralatannya harus besar. Sehingga kemudian dalam konsep kita, perhitungan kecepatan bongkar muat ini sudah kita buat standar. Misalnya satu jam bongkar muat, harus mampu menurunkan atau menaikkan 30 kontainer. Setelah itu kemudian dibawa ke penumpukan, lalu diperiksa. Pemeriksaan ini oleh instansi terkait. Setelah diperiksa dibawa keluar. (Baca juga: Diklat Ahli Kepabeanan)

Bagaimana proses percepatan ini, kami juga segera melakukan review untuk percepatannya. Kami mengusulkan untuk membuat satu tempat yang kita sebut dengan pelayanan terpadu. Jadi 18 kementerian terkait akan ada dalam satu tempat dan secara bersama-sama melakukan pemeriksaan, sehingga proses pemeriksaan lebih cepat. Tentu arus barangnya juga bisa lebih cepat.

Di luar pemeriksaan terpadu ini, kita juga sedang berencana dan sekarang sedang pada tahap koordinasi, percepatan dalam menyiapkan National Single Window (NSW). NSW ini artinya secara sistem. Sehingga dokumen-dokumen itu dari satu pelaku bisa langsung diterima oleh seluruh pihak terkait dan pemeriksaannya tidak lagi secara sequencial tetapi sekaligus. Dengan proses pelayanan satu atap dengan NSW, maka diharapkan nanti paling tidak semuanya selesai satu hari. Maka harapannya kemudian, proses dwell time bisa mencapai at least 2-2,5 hari.

Apakah bisa terjadi penghematan biaya logistik?
Saat ini berdasarkan studi, dari total biaya logistik, 45% nya ada di darat. Ketika barang itu masuk ke pelabuhan dan sampai kepada tujuan, 45%-nya didarat.

Nah bagaimana kita sama-sama menurunkan, tentu di area pelabuhan pun harus dilakukan upaya penurunan biaya logistik. Kemudian di darat pun harus dilakukan upaya penurunan biaya logistik. Langkah-langkah yang kita lakukan tentu tidak boleh sporadis, atau parsial. Dia harus komprehensif dan sistematis.

Dalam konteks pelabuhan sendiri, kami berencana untuk membangun Central Freight Station (CFS). Jadi barang-barang itu akan dikumpulkan dalam satu tempat, nanti kemudian diperiksa di situ. Kemudian proses zonasinya sendiri, sehingga kemudian tahu kapalnya merapat di mana, bawa barang apa. Kemudian peningkatan produktivitas bongkar muatnya sendiri. Yang tadi saya sebut satu jam bisa 30 kontainer.

Di luar itu juga bagaimana kapal itu supaya jangan merapat terlalu lama. Proses bongkar muatnya cepat, dia bawa barang lalu bisa keluar. Nah ini kan menurunkan biaya logistik juga, ongkosnya menjadi lebih murah. Tentu di luar itu ada proses yang harus kita perbaiki, yang selama ini mungkin masih menimbulkan high cost economy. Itu kita turunkan. Seperti berapa lama barang dibawa dari pelabuhan ke kawasannya, berapa biayanya. Jadi semua ini adalah suatu sistem yang saling terkait yang konsepnya adalah port integrated.

Kapan hasilnya bisa dirasakan?
Saya nggak bisa memberikan jaminan, tapi kita mengupayakan ini. Karena proses ini kan melibatkan banyak sekali pihak. Tetapi sekarang kita sedang berkoordinasi secara intensif, membuat action plan, menyiapkan langkah-langkah yang kita sepakati bersama. Saya pribadi tentu berharap, 2017 (dwell time) sudah lebih baik dari sekarang.

Sumber: Detikfinance